DIA .
(MASIH) PUISI TENTANG IBU part 2
Perempuan tua nan sederhana
itu...
Kini mulai merapuh daya
tubuhnya...
Telah Tuhan ambil setengah
nikmat berjalannya...
Sempat Tuhan ambil pula nikmat
bicaranya....
Sebelah kanan tubuhnya, kini
setengah tak berdaya...
Agak lunglai jemari kokohnya
kini...
Belum itu saja,..
Ketika ubannya makin menipis
dan berkurang helainya,
Tuhan beri pula ia kanker
payudara...
Yang ini Sebelah kiri...
Ibuku,
Wanita super perkasa ku
dulu...
Kini tak sekuat dulu lagi..
Fisiknya,..
Namun aku yakin tidak
hatinya...
Sering kulihat dia berusaha
Sembunyikan perih lewat
senyumnya...
Lewat kata pedas nan selalu
kurindu saah ku jauh...
Dia tetaplah wanita sederhana
nan perkasa
Jagoan kami...
Dia tetap tanamkan pada
kami,,..
Betapa pendidikan dan ilmu
yang baik adalah warisan yang paling berharga bagi kami..
Di sela perihnya yang ia
rintihkan secara perlahan di tengah malam sunyi..
Sambil harap kami tak
tahu,..agar senyum kami tak hilang di hadapannya....
Ibu, amak,..itu panggil sayangku
padamu.,
Aku tahu perihmu,..
Aku sadar rintihmu...dalam
sunyi usaha lirih sembunyi-sembunyi...
Aku tahu ibu,..
Dan tahukah engkau,...doaku..
Agar Tuhan tukar aku saja yang ada di posisimu...
Aku rela, dengan stroke,
dengan hipertensi, dan kanker itu...
Aku rela ibu..
Maafkan aku ibu, belum mampu
kuberi emas dan perhiasan padamu...
Belum mampu banggakanmu dengan
seragam biru
Dan jabatan tinggi yang kata
dunia begitu bermutu..
Maafkan anakmu ini ibu,.
Namun tuhan tahu, dan aku
yakin akan itu..
Di sela lirih tangis sepertiga
malam
dan lima kali salam wajibku pada tuhanku..
ku untai sejuta harap dan doa
untuk kebaikanmu...
Hanya do’a terbaik disetiap
helai nafasku
untukmu...
Begitu sayang tuhan padamu
ibu,..
Hingga Ia uji dengan sejuta
perih...
Dan aku tahu,, kau tak pernah
hujat tuhan atas deritamu...
Karena kau wanita perkasaku...
Jagoan terbaik diatas semua
superhero...
Ibuku,..
Siang ini aku akan temuimu..
Cium wajah dan punggung
tanganmu....
Segurat kecil tanda baktiku..
(11 September 2012, Untuk amak yang terbaring
menanti operasi di RSUD Argamakmur. Sungguh cinta kami pada amak jauh lebih
tinggi dan lebih dalam dari kalimat dan bakti kami, semoga ALLAH senantiasa
menjaga amak)
No comments:
Post a Comment