Pages

Friday, March 11, 2016

Ibu, aku rindu.

Ibu, aku rindu.
Bu.. apa kabarmu? sudah keringkah luka jahit di ketiak kirimu?
maafkan tak berkirim surat ku padamu, 
maafkan jika nada bicaraku begitu tinggi padamu...

Bu.. aku rindu..

Lihatlah air hujan siang ini,.. di tiap tetes nya tergambar wajahmu bu,..
Andai mampuku selancar lidahku bercerita pada mu diwaktu dulu.
ibu, inginku putar kembali waktu, kembali ke sisimu seperti dulu..
saat semua berat namun terasa ringan...
ibu, bahkan airmatakupun kini kuharamkan menetes didepanmu.
ibu, aku rindu.
ibu, air mataku berjelaga kini bu, tetesannya sudah bukan lagi darah bu, tapi nanah.
ya bu, airmataku berjelaga..meski senyum manis warisanmu mampu menyembunyikannya dari pandangan dunia, bu.
ibu, jalan ini setapak berliku, berduri, berkabut kelam..tapak kakiku bernanah melaluinya bu..
sudah kucoba berdiri kokoh bu, seperti gagahnya pohon kelapa dibelakang rumah kita...
tapi tetap, kaki ku lelah sebelum waktunya bu,....
ibu, aku rindu..
tak ada seorangpun yang begitu memahamiku sepertimu.
ibu, yakinku hanya cintamu yang memahamiku, satu satunya didunia ini.
semoga jarak ini tak mendurhakanku padamu,..
ibu. amak. Aku rindu....
*DI serambi istana ketirisanku, sembari menanti hujan reda*

10 Maret 2016

No comments:

Post a Comment